Saya beragama islam, teman saya beragama konghucu, kristen katolik, kristen protestan. Saya kadang minta temani mereka untuk sholat dzuhur, ashar, bahkan kadang maghrib. Kita memang berbeda agama tapi, kami bisa mengerti masalah agama di sekitar kami toleransi kami tidak padam bahkan kami tidak meembeda-bedakan agama agama teman kami, dari suku mana,. Itu semua tidak kita masalahkan.
Jika, hari raya lebaran datang mereka memberi ucapan kepada saya dan temab-teman lainnya untuk mengucapka selamat lebaran. Tapi, saya tidak memberi selamat keteman saya ketika teman saya merayakan hari rayanya setau saya apabila di agama saya itu tidak boleh.
Walaupun begitu mereka mengerti justru mereka memberi saya dan teman-teman. Kue natal yang halal dan dodol cina yang halal. Ya saya rasa itu halal karena bukan mereka yang membuat tapi, mereka beli. Saya rasa teman saya mengerti tentang perbedaan ini. Tentang halal dan haram di agama saya, saya rasa mereka mengerti dan saya pun mengerti mereka.
Ini adalah kisah toleransi agama yang saya alami. Semoga tidak ada pandangan yang tidak baik apabila anda membaca tulisan ini. Semoga anda juga bisa hidup toleransi agama seperti kami.
Jumat, 15 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar