Senin, 02 Juli 2012

PENGERTIAN ETIKA

PENGERTIAN ETIKA
Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk
manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia
TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA
Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian
baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu
tertentu
PENGERTIAN BAIK
Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan
memberikan perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu
dikatakan baik bila ia dihargai secara positif)
PENGERTIAN BURUK
Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang
bertentangan dengan norma‐norma masyarakat yang berlaku
CARA PENILAIAN BAIK DAN BURUK
Menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan, Kebahagiaan,
Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi, Utilitarisme, Paham
Eudaemonisme, Aliran Pragmatisme, Aliran Positivisme,
Diadopsi dari materi kuliah Etika & Profesi Teknik Informatika oleh Dr. Budi Hermana. 2
Aliran Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme, Aliran
Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran Komunisme [carilah
di Internet mengenai faham atau aliran‐aliran tersebut
secara lengkap]
Kriteria perbuatan baik atau buruk yang akan diuraikan di
bawah ini sebatas berbagai aliran atau faham yang pernah
dan terus berkembang sampai saat ini. Khusus penilaian
perbuatan baik dan buruk menurut agama, adat kebiasaan,
dan kebudayaan tidak akan dibahas disini.
Faham Kebahagiaan (Hedonisme)
“Tingkah laku atau perbuatan yang melahirkan kebahagiaan
dan kenikmatan/kelezatan”. Ada tiga sudut pandang dari
faham ini yaitu (1) hedonisme individualistik/egostik
hedonism yang menilai bahwa jika suatu keputusan baik bagi
pribadinya maka disebut baik, sedangkan jika keputusan
tersebut tidak baik maka itulah yang buruk; (2) hedonisme
rasional/rationalistic hedonism yang berpendapat bahwa
kebahagian atau kelezatan individu itu haruslah berdasarkan
pertimbangan akal sehat; dan (3) universalistic hedonism
yang menyatakan bahwa yang menjadi tolok ukur apakah
suatu perbuatan itu baik atau buruk adalah mengacu kepada
akibat perbuatan itu melahirkan kesenangan atau
kebahagiaan kepada seluruh makhluk.
Bisikan Hati (Intuisi)
Bisikan hati adalah “kekuatan batin yang dapat
mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu baik atau
Diadopsi dari materi kuliah Etika & Profesi Teknik Informatika oleh Dr. Budi Hermana. 3
buruk tanpa terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan
perbuatan itu”. Faham ini merupakan bantahan terhadap
faham hedonisme. Tujuan utama dari aliran ini adalah
keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga
diartikan sebagai “kebaikan budi pekerti”
Evolusi
Paham ini berpendapat bahwa segala sesuatu yang ada di
alam ini selalu (secara berangsur‐angsur) mengalami
perubahan yaitu berkembang menuju kea rah kesempurnaan.
Dengan mengadopsi teori Darwin (ingat konsep selection of
nature, struggle for life, dan survival for the fittest) Alexander
mengungkapkan bahwa nilai moral harus selalu berkompetisi
dengan nilai yang lainnya, bahkan dengan segala yang ada di
alam ini, dan nilai moral yang bertahanlah (tetap) yang
dikatakan dengan baik, dan nilai‐nilai yang tidak bertahan
(kalah dengan perjuangan antar nilai) dipandang sebagai
buruk.
Paham Eudaemonisme
Prinsip pokok faham ini adalah kebahagiaan bagi diri sendiri
dan kebahagiaan bagi orang lain. Menurut Aristoteles, untuk
mencapai eudaemonia ini diperlukan 4 hal yaitu (1)
kesehatan, kebebasan, kemerdekaan, kekayaan dan
kekuasaan, (2) kemauan, (3) perbuatan baik, dan (4)
pengetahuan batiniah.
Diadopsi dari materi kuliah Etika & Profesi Teknik Informatika oleh Dr. Budi Hermana. 4
Aliran Pragmatisme
Aliran ini menititkberatkan pada hal‐hal yang berguna dari
diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Yang
menjadi titik beratnya adalah pengalaman, oleh karena itu
penganut faham ini tidak mengenal istilah kebenaran sebab
kebenaran bersifat abstrak dan tidak akan diperoleh dalam
dunia empiris.
Aliran Naturalisme
Yang menjadi ukuran baik atau buruk adalah :”apakah sesuai
dengan keadaan alam”, apabila alami maka itu dikatakan
baik, sedangkan apabila tidak alami dipandang buruk. Jean
Jack Rousseau mengemukakan bahwa kemajuan,
pengetahuan dan kebudayaan adalah menjadi perusak alam
semesta.
Aliran Vitalisme
Aliran ini merupakan bantahan terhadap aliran naturalisme
sebab menurut faham vitalisme yang menjadi ukuran baik
dan buruk itu bukan alam tetapi “vitae” atau hidup (yang
sangat diperlukan untuk hidup). Aliran ini terdiri dari dua
kelompok yaitu (1) vitalisme pessimistis (negative vitalistis)
dan (2) vitalisme optimistis. Kelompok pertama terkenal
dengan ungkapan “homo homini lupus” artinya “manusia
adalah serigala bagi manusia yang lain”. Sedangkan menurut
aliran kedua “perang adalah halal”, sebab orang yang
berperang itulah (yang menang) yang akan memegang
kekuasaan. Tokoh terkenal aliran vitalisme adalah F.
Diadopsi dari materi kuliah Etika & Profesi Teknik Informatika oleh Dr. Budi Hermana. 5
Niettsche yang banyak memberikan pengaruh terhadap Adolf
Hitler.
Aliran Gessingnungsethik
Diprakarsai oleh Albert Schweitzer, seorang ahli Teolog,
Musik, Medik, Filsuf, dan Etika. Yang terpenting menurut
aliran ini adalah “penghormatan akan kehidupan”, yaitu
sedapat mungkin setiap makhluk harus saling menolong dan
berlaku baik. Ukuran kebaikannya adalah “pemelihataan akan
kehidupan”, dan yang buruk adalah setiap usaha yang
berakibat kebinasaan dan menghalangi‐halangi hidup.
Aliran Idealisme
Sangat mementingkan eksistensi akal pikiran manusia sebab
pikiran manusialah yang menjadi sumber ide. Ungkapan
terkenal dari aliran ini adalah “segala yang ada hanyalah yang
tiada” sebab yang ada itu hanyalah gambaran/perwujudan
dari alam pikiran (bersifat tiruan). Sebaik apapun tiruan tidak
akan seindah aslinya (yaitu ide). Jadi yang baik itu hanya apa
yang ada di dalam ide itu sendiri.
Aliran Eksistensialisme
Etika Eksistensialisme berpandangan bahwa eksistensi di atas
dunia selalu terkait pada keputusan‐keputusan individu,
Artinya, andaikan individu tidak mengambil suatu keputusan
maka pastilah tidak ada yang terjadi. Individu sangat
menentukan terhadao sesuatu yang baik, terutama sekali
bagi kepentingan dirinya. Ungkapan dari aliran ini adalah “
Diadopsi dari materi kuliah Etika & Profesi Teknik Informatika oleh Dr. Budi Hermana. 6
Truth is subjectivity” atau kebenaran terletak pada pribadinya
maka disebutlah baik, dan sebaliknya apabila keputusan itu
tidak baik bagi pribadinya maka itulah yang buruk.
Aliran Marxisme
Berdasarkan “Dialectical Materialsme” yaitu segala sesuatu
yang ada dikuasai oleh keadaan material dan keadaan
material pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran
ini memegang motto “segala sesuatu jalan dapatlah
dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh untuk
mencapai sesuatu tujuan”. Jadi apapun dapat dipandang baik
asalkan dapat menyampaikan/menghantar kepada tujuan


sumber : mkusuma.staff.gunadarma.ac.id/.../W01-Pengertian Etika