Sabtu, 27 Februari 2010

Meski Pintar, Ternyata Lumba-Lumba Bisa Trauma

Salah satu makhluk hidup yang dianggap sebagai hewan paling cerdas, ternyata dapat menderita masalah psikologi terkait dengan ditangkapnya dan dikurungnya mereka di dalam kolam. Penemuan ini ditemukan Lori Marino, seorang ahli syaraf di Universitas Emory, Atlanta, Amerika Serikat.

Menurut Lori Marino, lumba-lumba bisa trauma jika mereka terus disimpan atau hanya berenang dengan wisatawan.
"Kompleksitas dan kecerdasan otak yang dimiliki lumba-lumba menunjukkan bahwa praktek berpotensi merusak psikologis lumba-lumba dan menyajikan sebuah gambaran salah tentang informasi kapasitas intelektual alami mereka," kata Marino.

Lumba-lumba yang canggih, sadar diri, makhluk sangat cerdas dengan kepribadian individu, otonomi dan kehidupan batin. Mereka sangat rentan terhadap penderitaan dan trauma psikologis. Selama ini dikatakan bahwa interaksi lumba-lumba dengan manusia bisa memiliki kualitas penyembuhan, seperti orang cacat memiliki manfaat kesehatan hanya dengan berenang bersama lumba-lumba, seperti dilansir Telegraph, Kamis (18/2).

Mark Simmons, direktur The Whale and Dolphin Conservation Society berkata, "Saya pikir kami harus sangat berhati-hati, bukan hanya berenang dengan lumba-lumba, tetapi juga memperhatikan mereka dari perahu-perahu juga." Menurut Simmons, manusia perlu berpikir ulang tentang bagaimana interaksi dengan lumba-lumba di alam liar.



"Sayangnya salah satu indikator kecerdasan adalah bahwa mereka dapat menderita dengan cara yang sama seperti yang kita derita. Aku cukup yakin mereka menderita dalam cara-cara yang sangat mirip dengan kita," kata Simmons. Dr Marino menambahkan, "Banyak otak lumba-lumba modern secara signifikan lebih besar daripada kita sendiri." Ciri-ciri anatomi otak mereka menunjukkan sebuah "kompleks" kecerdasan.

Liputan6.com

Dari penyelidikan yang telah kita ketahui sekarang. Semua bisa kita lihat terutama di Negara kita ini. Kita harus berhenti dalam menangkar hewan lumba-lumba secara paksa. Dengan hal seperti ini lumba- lumba bisa trauma bahkan mengakibatkan terancam punahnya hewan ini. Sudah banyak sekali di Negara kita ini yang menangkap lumba-lumba bahkan memakan daging lumba-lumba itu. Semua ini bisa terjadi karena , belum ada tindakan yang tegas dari pemerintah untuk melindungi hewan lumba-lumba ini. Padahal hewan cerdas ini telah memberi kita pandangan yang baik terhadap Negara lain dalam wisata di Negara kita namun jika, kita tidak merawat hewan ini dengan baik dalam kolam buatan maka., hewan ini bisa depresi hingga trauma.

Banyak nelayan berkata hewan cerdas mempunyai sifat penolong. Lumba- lumba suka menolong ketika ada nelayan yang tersesat. Hewan cerdas ini memberi penunjuk kepada nelayan lain agar menemukan neleyuan yang tersesat itu. Bahkan, hewan ini sudah menjadi sahabat dari banyak nelayan. Namun, ada juga nelayan yang justru memburunya. Untuk di jadikan lauk untuk makan. Ada di suatu tempat dimana masyarakatnya memburu hewan – hewan laut dan hasil buruannya itu akan menjadi santapan makanannya dihari itu juga. Mereka mempunyai semboyan “ buruan hari ini adalah santapan hari ini” buruan itu di berikan ke semua penduduknya. Dari mulai ikan-ikan kecil , kura-kura bahkan hewan lucu dan cerdas seperti lumba-lumba yang mereka tangkap.

1 komentar:

nadhillahhehe mengatakan...

Wah asli? baru tau banget tentang iniii:( makasi banyak yah artikelnyaa, informatif sekalii sukak!

Posting Komentar